SEJARAH PERPUSTAKAAN DITJEN NAKES
Perpustakaan Ditjen Tenaga Kesehatan merupakan perpustakaan khusus instansi pemerintah di bawah unit Eselon I Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Perpustakaan Ditjen Tenaga Kesehatan berdiri sejak tahun 2010. Pada Tahun 2010, Perpustakaan Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan pada saat itu Bernama Perpustakaan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan. Perpustakaan Badan PPSDM Kesehatan berada di bawah Kepala Sub. Bagian Tata Usaha Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan.
Pada tahun 2016, Perpustakaan Badan PPSDM Kesehatan mulai bertransformasi dan meningkatkan pelayanan dengan berbasis inkluasi sosial. Transformasi Perpustakaan berbasis inklusi sosial merupakan suatu pendekatan pelayanan perpustakaan yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pengguna perpustakaan. Trasnsformasi Perpustakaan berbasis inklusi sosial bertujuan untuk memperkuat peran dan fungsi perpustakaan agar tidak hanya sekadar tempat penyimpanan dan peminjaman buku, tapi menjadi wahana pembelajaran sepanjang hayat dan pemberdayaan masyarakat. (Alhumami, Amich). Menurut Alhumami, Tujuan transformasi perpustakaan adalah untuk: Meningkatkan literasi informasi berbasis TIK, dan Meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.Transformasi perpustakaan perlu dilakukan karena peran perpustakaan saat ini bukan hanya sebagai tempat penyimpanan buku saja melainkan tempat berkegiatan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesejahteraan masyarakat.
Pada Tahun 2016, Perpustakaan Badan PPSDM Kesehatan mulai mengadakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan kompetensi dan keterampilan karyawan Badan PPSDMK dengan mengadakan mini workshop pembuatan presentasi lebih menarik dengan aplikasi prezi, kemudian mengadakan kegiatan “beauty class” dan membuka Kids Corner dengan menyediakan koleksi kesehatan untuk anak, dengan tujuan meningkatkan minat baca dan edukasi kesehatan anak sedari dini. Kids corner ini diperuntukkan untuk anak-anak karyawan serta masyarakat umum. Selain itu, Perpustakaan Badan PPSDM Kesehatan memiliki inovasi untuk meningkatkan PHBS anak-anak disekitar lingkungan Badan PPSDM Kesehatan melalui kegiatan story telling, edukasi kesehatan gigi anak, lomba mewarnai anak yang bekerjasama dengan DWP Badan PPSDM Kesehatan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan anak-anak dan orang tua dapat teredukasi dengan pentingnya menjaga kesehatan anak.
Selain kegiatan diatas, Pada Tahun 2019, Perpustakaan Badan PPSDM Kesehatan mengikuti pameran yang diselenggarakan oleh Perpusnas RI dalam Perpusnas Expo 2019, meningkatkan kompetensi Pustakawan dengan mengikuti Pertemuan/Seminar/Workshop, sosialisasi Perpustakaan Badan PPSDM Kesehatan untuk anak-anak sekolah siswa PKL di Badan PPSDM Kesehatan, mengadakan kegiatan sharing sessions “kreasi dengan decoupage” bagi karyawati dan masyarakat di sekitar. Untuk meningkatkan akses koleksi terbitan Badan PPSDM Kesehatan agar dapat diakses secara online dan fulltext, maka pada tahun 2019, Perpustakaan Badan PPSDM Kesehatan membangun aplikasi repository.
Perpustakaan Badan PPSDM Kesehatan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, baik dari segi koleksi, jumlah pengunjung, sarana dan prasarana maupun kompetensi pustakawan. Sehingga, Perpustakaan dan Pustakawan Badan PPSDM Kesehatan mendapatkan penghargaan menjadi juara III Perpustakaan Terbaik Kategori Perpustakaan Khusus di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI pada tahun 2017, serta menjadi Juara II Pustakawan Berprestasi Terbaik Tingkat Provinsi DKI Jakarta dan Juara III Pustakawan Inovatif Terbaik Tingkat kemeterian Kesehatan RI Pada Tahun 2019.
Pada awal tahun 2020, dimana memasuki masa pandemic virus covid-19, dan seluruh aktivitas semua dilakukan dari rumah selama 3 bulan, otomatis berdampak pula pada pelayanan di Perpustakaan BPPSDMK, pelayanan yang semula dilakukan secara luring (tatap muka), maka di tahun 2020 semua layanan dan kegiatan Perpustakaan harus dilakukan secara daring. Ketika layanan perpustakaan sudah mulai dibuka kembali, maka layanan perpustakaan dilakukan sesuai dengan protocol kesehatan. Kegiatan perpustakaan seperti kegiatan Story Telling yang tahun lalu dilakukan secara tatap muka, maka tahun 200 dilakukan secara daring menggunakan aplikasi zoom. Untuk meningkatkan minat baca dimasa pandemi, maka Perpustakaan BPPSDM mengadakan lomba membaca cerita kesehatan untuk anak-anak dan lomba menulis cerita kesehatan anak untuk umum Lomba juga dilakukan secara daring, peserta mengirimkan video dan hasil karya melalui media sosial perpustakaan dan email, kemudian pemenang diumumkan di media sosial perpustakaan dan hadiah dikirim lewat pos.
Pada Tahun 2021, karena masih di masa pandemic, maka kegiatan di Perpustakaan juga dibatasi, kegiatan pengolahan koleksi saat WFH (Work From Home) dilakukan dirumah, kegiatan pelayanan saat WFO (Work From Office) juga dibatasi jumlah pengunjung serta mematuhi protokol kesehatan dengan disiplin menggunakan masker, serta menjaga jarak saat di Perpustakaan. Jumlah pengunjung mengalami penurunan akan tetapi jumlah peminjam mengalami kenaikan. Kegiatan yang dilaksanakan oleh Perpustakaan BPPSDMK di tahun 2021 fokus dalam melakukan pembinaan kepada UPT di Bawah Badan PPSDMK (Perpustakaan Poltekkes dan BBPK/Bapelkes di bawah Badan PPSDMK) antara lain, melakukan Sosialisasi Pendataan Perpustakaan Poltekkes melalui NPP, mengadakan kegiatan Sharing Session “Tips Sukses Mengikuti Sertifikasi Pustakawan Klaster Pengatalogan dan Pelayanan Dasar Perpustakaan”, Melakukan Kunjungan ke Perpustakaan Poltekkes Semarang dan Bandung dalam rangka verifikasi data Perpustakaan.
Untuk pengolahan koleksi karena sudah menggunakan aplikasi yang dapat diakses secara online yaitu SliMs dan Repository BPPSDMK, maka pengolahan koleksi cetak dan digital selama WFH (Work From Home) dapat dilakukan secara online dari rumah.Peningkatan kompetensi pustakawan seperti mengikuti workshop dan seminar tetap dapat diikuti walaupun secara daring.
Tahun 2022, Perpustakaan Badan PPSDM Kesehatan berganti nama menjadi Perpustakaan Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan karena menyesuaikan perubahan nomenklatur dari Kementerian Kesehatan RI. Di Pertengahan tahun, Perpustakaan Ditjen Nakes dibawah Tim Kerja Informasi dan Humas. Adapun Tugas dan fungsi Perpustakaan Ditjen Nakes Sesuai dengan Permenkes nomor 58 tahun 2015 tentang Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan di Lingkungan Kemenkes RI antara lain: melaksanakan kegiatan perpustakaan, melakukan koordinasi dengan perpustakaan Kementerian Kesehatan RI, melakukan pembinaan dan evaluasi terhadap Unit pelaksana Teknis di bawahnya, dan melakukan inventarisasi terhadap hasil karya tulis, karya cetak dan/atau karya rekam di Unit Pelaksana Teknis masing-masing. Tahun 2022, Perpustakaan Ditjen Nakes konsen untuk melakukan pembinaan dan pendampingan dalam rangka akreditasi Perpustakaan untuk target 45 Perpustakaan UPT dibawah Ditjen Nakes, yang terdiri dari 38 Poltekkes dan 7 BBPK/Bapelkes.
Di Tahun 2023, Perpustakaan Ditjen Nakes di bawah Ketua Tim Kerja Humas dan Kerjasama Luar Negeri, Sekretariat Ditjen Tenaga Kesehatan, Kemenkes RI. Perpustakaan Ditjen Nakes mulai membuat portal website Perpustakaan Ditjen Nakes, memiliki portal titik baca yang dapat diakses oleh karyawan dan Masyarakat umum yang sedang di lokasi kantor Ditjen nakes dan menambah konten local dari digitalisasi koleksi cetak yang dihasilkan ditjen nakes untuk dapat diakses oleh Masyarakat luas melalui repositori Ditjen Nakes.